Postingan

Hati - hati dengan Ucapanmu

The Exercise (11 - 03 - '18 s/d 24 - 05 - '18), Edisi "aku dan dia" (11 - 3 - '18) Pertama dari sebuah pertemuan setelah disepakati bersama. Adalah ekspresi yang sangat luar biasa indahnya, karena momen yang ditunggu - tunggu akhirnya datang juga, iya benar, "ketemuan". Dulu ini sangat di tunggu dan di nanti, sampai - sampai separuh waktu lebih disediakan hanya untuk memikirkan dan mencurahkan waktu untuk dia. Iya mungkin itu yang namanya cinta, dimana percik - percik perasaan bahagia, perasaan malu,perasaan deg - deg ser tercurahkan. waktu itu benar benar konyol dan gila banget. Pertemu pertama kali di resepsi pernikahan dan seperti biasa rasa malu - malu , salting dan parah pokoknya, campur aduk.  hari itu indah, sepercik kata - kata indah di lontarkan, bagai punjaga dadakan. ucapan demi ucapan, janji demi janji dsampaikan, yang ada hanya kebahagiaan saja. setelah dari resepsi pernikahan temen ku, kita lanjut lagi untuk mengenal lebih jauh, kita kem

Tidak Ada Makan Siang Gratis

"Tidak ada makan siang gratis", mungkin istilah tersebut tidak asing lagi di jaman sekarang. tidak ada makan siang gratis artinya, di dunia ini hampir tidak ada sesuatu yang geratis, udara pun sekarang beli. mungkin kalian pernah mengalaminya, pada saat seseorang sangat baik dengan kita, begini begitu dibantu, di traktir dan lain lain, ya tentunya kita punya semacam hutang budi dong.  Yah tepat sekali setelah seseorang telah diikat dengan hutang budi, maka susah untuk melepaskannya, karena ada rasa "pekewuh", atau tidak enak. Ya setelah seseorang masuk dalam zona itu, maka akan sangat sulit untuk melepaskannya. pada saat seseorang telah masuk dalam zona itu maka yang terjadi adalah, hampir segala tindak tanduk kita akan terpaut dengan dia.  Jika seandainya seseorang tersebut meminta untuk melakukan hal yang tidak baikpun, maka akan cenderung melakukannya, ya kita tidak bisa mengelaklagi, karena kita punya ikatan dengan dia, "ingat hutang budi dibawa mati".

Bagaimana Mau Maju?

Mau berubah, bagaimana, orang twitter aja ga tau, social media aja asing, bilangnya bidah, sesat dll. banyak yang berkata "internet itu sesat, facebook itu sesat, apalagi twitter, hahaha sesat sekali, itu bid'ah karena jaman nabi tidak ada, dan itu sesuatu yang baru jadi tidak boleh". yaah pandangan seperti itu belakangan ini sontak sering terdengar di kalangan masyarakat, yang mana ada golongan yang menyesat nyesatkan golongan yang lain. seolah olah golongannya dengan golongan yang lain tidak akur, padahal setiap golongan muslim adalah bersaudara.menurut penulis, ini adalah titik kelemahan yang harus dikuatkan, yang mana banyak sekte dan golongan yang menganggap bahwa golongannya lah yang paling benar dan menganggap golongan yang lain adalah salah atau sesat. hal demikian dapat dimanfaatkan oleh golongan lain untuk memecah belah antar golongan muslim.ya mungkin pengaruh kolonialisme sudah mendarah daging menguasai idealisme anak anak bangsa, sehingga susah untuk berfikir

Mau Berubah Macam Mana??

Berubah...berubah...berubah..., berubah jadi apa?. banyak yang berkoar koar ayo kita berubah menjadi lebih baik dari sekarang, tetapi yang ngomong sendiripun tidak pernah mengoreksi diri sendiri. kebanyakan orang orang itu mengoreksi orang lain aja, tidak oernah melihat dirinya sendiri, nguirus diri sendiri aja susah, ko malah ngurusi orang lain. ada kasus aneh lagi, pada saat oran orang mau maju, eee malah di hambat, dipersulit dll, mau nya tuh maju, tapi karena dia sendiri tidak mau dr orang lain, eemmm sungguh egouis sekali. tapi realita sekarang seperti itu. banyak orang yang berfikir maju, tapi banyak yang tidak siuka dengan pemikirannya, malah bilang "gini aja udah cukup, apa lagi yang mau dirubah, dasar gila, buang buang waktu saja" haaha ya mungki begitu kebanyakan, tapi saya berharap orang orang pada sadar dengan diri sendiri, sehingga bisa melihat dan mengerti orang lain.

Belajar Dari Akar

"Akar itu terletak di dalam tanah, akar itu tidak terlihat, akar itu berperan penting untuk dahan yang ada diatasnya, tapi akar itu tidak pernah dianggap ada, kecuali agar gantung". Mari kita belajar dari akar, meskipun keberadaannya tidak dianggap, tapi sesungguhnya akar itu ada dan justru berperan penting untuk kehidupan dahan, ranting daun dan buah, tanpa akar tumbuhan bagian atas tidak akan hidup. memang sekarang jika kita menjadi akar pasti rasanya sakit dan perih, Bagaimana tidak, setiap sepak terjak kebaikan kita tidak pernah dianggap malah yang mengakui orang lain tapi jika ada kesalahn pasti dong yang disalahkan akarnya. akar tidak pernah mengeluh, walaupun dia hanya bergerak dibelakang lauyar sesungguhnya akar adalah kunci dari kehidupan sitematika dari pohon.

Si'ir "Jowo Kuno"

Hallo ... Sahabat literasi, kali ini saya akan menuliskan tentang si'ir jawa yang menceritakan tentang kepastian yang akan ditemui oleh setiap insan yang bernyawa yaitu pati (mati). berikut si'irannya: Sii'ir  Judul: Kuburan Pencimpta : No name (NN) "di cemplungke neng luwang ombo,    tenpo bantal tanpo kloso   omahe ora ono lawange   turu dhewe karo ngamale   ngamal bagus maring siro   ngamal olo maring siro   ngamal bagus mlebu suwargo   ngamal olo mlebu neroko " Arti dari syi'ir di atas     "Dicemplungke neng luwang ombo , berarti setiap manusia akan mati, dan akan dimasukan ke dalam lobang yang lebarnya 1 meter  panjangnya 2 meter dan kedalamnya sekitar 1,5 - 2 meter yang bernama kuburan.     Tanpo bantal tanpo kloso , berarti didalam kuburan itu tiada apa apa, tiada bantal ataupun tikar Omahe ora ono lawange, tempat itu (kuburan), tiada pintu seperti rumah rumah di dunia, hanya ada 1 lubang.   Turu dhewe karo ngama

Melawan Rasa Takut

Bagaimana menghadapi rasa takut? Takut adalah sebuah emosi yang dipunyai oleh setiap manusia, jika jiwa seseorang mengalami ancaman maka akan dengan naluriah muncul rasa takut. rasa takut tidak bisa bisa dihilangkan, tetapi hanya bisa dikendalikan. bagaimana cara mengendalikannya?. cenderung setiap orang jika menghadapi hal yang mengancam jiwanya maka akan muncul rasa takut, dan biasanya hampir semua orang yang mengalami rasa takut itu lari tanpa mempertimbangkan akibatnya. cara yang pertama adalah dengan menghadapi rasa takut itu sambil menenangkan diri.  Jangan lari, "jika kita lari maka tidak akan merubah apapun", kita harus menghadapi apapun yang terjadi, setelah kita menghadapi maka akan timbul perasaan baru, jika kita sudah melampaui itu, maka rasa takut akan hilang. hadapi apapun yang ada didepan kita, jika kita tidak menghadapi justru malah lari sesungguhnya kita tidak akan melampaui itu.