Bang Iwan Dot Com

#Part1 "Mimpi, Kreativitas dan Kemandirian" - Mimpi Mimpi adalah salah satu pandai dasar dalam melangkah, mimpi ibaratnya angan atau cita cita. Cita cita yang ingi. Diwujudkan untuk menghasilkan suatu output yang luar biasa bagi diri pribadi dang orang lain. Ada banyak cara dalam mewujudkan mimpi, namun tidak semua cara berhasil dalam mewujudkan cita cita tersebut, butuh kreativitas tanpa batas dalam menaklukkan puzzel panel tantangan yang datang menerpa, dengan kreativitas yang terus dibangun, makan akan memudahkan salam menggapai cita cita juta. - Kreativitas Kreativitas adalah salah satu cara yang tidak biasa, yang memiliki dimensi efektivitas dalam mengerjakan suatu hal. - Kemandirian

Ungaran tahun 2020 di Kantor LKP JHOCI Ungaran, tersurat cerita unik bagi Bang Iwan. Cerita unik seperti apa??? Lets Go, Mimin bahas.. Saat itu acara perdana kerja sama antara LKP JHOCI dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kab.Semaranag beraliansi dalam sebuah program Pemerintah yaitu Program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK). Acara ini berfokus pada Pelatihan menjadi Terapist SPA yang handal, yang sesuai dengan aturan yang ada tentunya. Program ini, adalah program yang luar biasa, karena dilaksanakan dengan proses seleksi yang ketat sebelum akhirnya terpilih orang-orang yang memang sudah memenuhi syarat. Program ini murni dibiayai full oleh pemerintah. Acara berjalan dengan lancar dan antusias, tentunya hal tersebut tidak lepas dari Trainer yang luar biasa Mrs Nurul Jannah, dan tentunya yangdipandu oleh MC kece Ka Iwan dan Ka Mudi. Dari sinilah cerita sesuai dengan judul dimulai. Saya (Bang Iwan) adalah seorang MC diberbagai acara baik formal ataupun semi formal, terkhusus

KH Sholeh Darat lahir di Dukuh Kedung Jumbleng, Desa Ngroto, Kecamatan Mayong, Jepara pada tahun 1820 M. KH Sholeh Darat adalah anak seorang kiai, masa muda Kiai Sholeh Darat banyak dihabiskan dengan belajar ilmu agama diberbagai tempat. Dilansir dari Laduni.id, Mbah KH Sholeh Darat banyak menimba ilmu agama dari berbagai pemuka agama waktu itu. Guru-gurunya mengajari Sholeh muda kitab-kitab yang berisi berbagai macam ilmu agama seperti tafsir, ilmu falak, nahwu sharaf, tasawuf, dan lain sebagainya. Setelah menikah KH Soleh Darat merantau ke Mekkah. Di sana ia berguru pada para ulama besar seperti Syekh Muhammad al Muqri, Syekh Ahmad Nahrawi, Sulaiman Hasbullah al-Makki, dan Sayyid Ahmad ibn Zaini Dahlan. Pada saat Merantau di Makkah, KH Sholeh Darat mendapat pengakuan dari penguasa Mekkah saat menuntut ilmu di sana. Ia pun kemudian dipilih menjadi salah seorang pengajar di sana. Di sinilah ia kemudian bertemu dengan Mbah Hadi Girikusumo. Melihat kehebatan KH Sholeh Darat, Mbah H